Bagi Liana, menjadi guru di perkampungan nelayan orang-orang Bajo menjadi tantangan tersendiri. Berbagai cara dilakukannya demi mencari murid baru. Namun, para orangtua di kampung itu justru menganggap Liana pengacau, sebab semenjak mengenal sekolah, anak-anak itu tak mau lagi membantu orangtua mencari kima atau memasang pukat. Di tengah kegalauan dan nyaris patah semangat memikirkan pendidiā¦