Aku menangis lagi. Begitu terus hingga hari ke delapan. Aku menelentangkan tubuh. Menghapus sisa air mata dan menatap langit-langit gelap. Hidungku mampat, kepalaku pusing, dan perutku lapar. Ah ... semua ratapan ini mulai terasa membosankan. Semenjak Stine menolak dan menghindariku, kurasa itu akan menjadi pertemuan terakhir. Meski rasa rindu terus mengigit dan rasa sepi begitu hangat menye…