Text
Gaik Bintang : Asmara di Lautan Garam
Nur Imamah. Permpuan kampung yang memiliki cerita unik dan sekaligus menegangka. Kami bertemu secara tak sengaja di kota Yogya. Kami sama-sama mahasiswa di sebuah Universita synag sama. Kami hidup bagai tiga bersaudara kandung. Tak ada yang rahasia di antara kami. Apa pun itu. Tapi di sebuah minggu pagi yang entah aku melihat Nur sangat tak biasa. Ia lebih murung. Sangat tak bergairah. Setelah agak lama kami bertiga berkumpul, akhirnya Nur menceritakan bahwa ia diminta pulang orang tuanya karena ada laki-laki yang hendak melamarnya. Padahal ia sangat tidak ingin pulang sebab urusan kampusnya lebih mendesak. Tapi dengan beberapa pertimbangan akhirnya Nur pulang dan kami mengikutinya.
Mengingat semua ini, aku jadi teringat masa lalunya yang penuh dengan rintangan dan tantangan. Di umur yang baru kelas akhir Madrasah Ibtidaiyah ia sudah dipaksa menikah dengan tunangannya yang juga saudara sepupunya. Menurut Nur, dikampungnya perempuan itu lebih membanggakan menikah dari pada berpendidikan tinggi. Tapi rupanya takdir berkehendak lain. Nur tak jadi menikah, sebab secara mendadak, tunangannya menghilang begitu saja.
Ya. Kami bertiga memiliki cerita dan menjalani hari-hari masing-masing. Aku dengan suamiku dikampungku. Sementara Nisa dengan Manshur dan Nur dengan Iqbal di kampungnya di Sumenep Madura. Dan Nur berucap ini adalah Gaik Bintang yang artinya setiap apa yang kita inginkan bisa tercapai bisa juga tidak tercapai. Sesuai dengan takdir.***
Tidak tersedia versi lain