Text
Dua Tangis dan Ribuan Tawa
Buku Dahlan iskan berjudul Dua Tangis dan Ribuan Tawa memberikan banyak motivasi dan masukan bagi saya secara pribadi. Buku ini merupakan kumpulan CEO Noted saat Dahlan Iskan menjabat sebagai Dirut PLN.
Saat menjabat sebagai Dirut PLN, Dahlan Iskan mempunyai cara tersendiri untuk berkomunikasi dengan karyawannya yang berjumlah 50.000 orang , dan tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Cara berkomunikasi seorang pemimpin berpengaruh secara langsung kepada karyawan karena dengan komunikasi yang baik, seorang karyawan akan mengerti apa yang diinginkan pemimpinnya sehingga jika karyawan mengerti apa yang diinginkan pemimpin, pekerjaan yang diberikan akan dilaksanakan dengan baik. Komunikasi yang baik juga diharapkan ada disetiap jiwa-jiwa calon manajer, sehingga dapat menjadi pemimpin berkualitas.
Dalam buku Dua Tangis dan Ribuan Tawa banyak sekali kata-kata pembangun diri sebagai seorang pemimpin. Berikut saya mengambil kutipan kata seorang Dahlan Iskan tentang seorang manajer: “Seorang manajer tidak boleh memberikan jawaban yang normatif dan abstrak. Inilah yang akan membedakan mana seorang manajer dan mana seorang birokrat atau juru ceramah. Seorang penceramah dan lain-lain itu tidak pernah dituntut untuk mempertanggungjawabkan ucapannya. Sedang seorang manajer dituntut untuk bisa mengemukakan “bagaimana cara mewujudkannya” dan “kapan mewujudkannya”. Karena itu seseorang yang berjiwa manajer tidak akan pernah mengucapkan kata “segera”, “sebentar lagi”, “dalam waktu cepat”, “dengan cara sebaik-baiknya”, “dengan hasil yang maksimal” dan kata-kata abstrak lainnya”. Semua orang bisa menjadi pemimpin, tapi tidak semua orang bisa menjadi pemimpin yang berkualitas. Nah…sekarang tergantung kita ingin menjadi pemimpin yang seperti apa?
Tidak tersedia versi lain