Text
Sang Penanti
Kadang... luka juga membutuhkan inspirasi... luka juga memberi kenikmatan tersendiri... luka juga membawa kita menjadi pemenang... dan Sang Penanti adalah 'Luka Yang Terindah'
(Cornelia Agatha - Korla)
Lara dan senyap akan terbuang setelah kita membaca Sang Penanti. Bagi Onet, Elang Medan, saya menyebutnya, semua orang adalah Penanti yang tentunya harus setia dengan segala resiko sakit dari penantiannya. Luka akan melahirkan karya besar, apapun bentuknya, itu yang saya tangkap dari buku ini.
(Kirana Kejora - Novelis Best Seller Air Mata Terakhir Bunda)
Membaca cerpen-cerpen Onet Adithia Rizlan, penulis dari Medan, kita merasakan betapa beliau seorang penulis yang mempunyai rasa kepedulian terhadap sesamanya. Seperti yang dikatakannya sendiri, Onet menyatakan keberpihakan kepada orang-orang yang menjadi penanti, pemurung dan orang-orang yang melolongkan kesedihan. Di tengah dunia yang riuh dan hingar bingar ini, Onet mengangkat cerita-cerita yang akrab dengan kehidupan kita. Cerpen-cerpennya terasa kuat, gaya berceritanya menarik dengan dialog-dialog yang bertenaga.
(Abd. Naddin Shaiddin, Ketua Dua Ikatan Penulis Sabah (IPS), Wartawan Utusan Borneo, Kota Kinabalu, Sabah Malaysia)
Tidak tersedia versi lain