Text
Canting
Kamu tahu canting, kan?
Benar. Canting, alat untuk membatik.
Adalah Sekar. Sekar Kinasih. Gadis desa nan rupawan, pembatik handal, buruh batik di tempat keluarga Hadi Suwito. Kepiawaiannya paripurna, membuat siapapun tergila-gila pada motif batik buatannya. Termasuk Hadi Suwito, yang tak hanya jatuh cinta pada motif batiknya, namun juga jatuh cinta padanya.
Dunia Sekar serasa bagai diterpa badai maha dahsyat, saat sang ayah memutuskan untuk menerima lamaran Hadi Suwito. Sekar merasa dunianya hancur. 18 tahun usianya, masih banyak yang ingin dicapainya. Tapi, ia harus menikahi lelaki yang usianya 10 tahun di atasnya. Selain itu, perbedaan status sosial antara Hadi dan dirinya terus mengganggu pikirannya. Akankah ia mampu melewati masalah demi masalah yang mungkin saja tercipta karena status sosial yang berbeda?
Namun, berlalunya hari membuat Sekar menyadari, bahwa seperti halnya canting yang dipegangnya, dan kain mori putih yang terhampar di depannya, ia bagaikan canting yang hendak melukis keindahan di atas kain mori putih. Ada banyak cara dan motif untuk melukiskan keindahan di atasnya. Begitupula kehidupan ini. Ada banyak cara untuk menjadi bahagia.
Sekar, mencoba menggerakkan cantingnya, untuk melukis bahagia atas apa yang telah digariskan untuknya.
Tidak tersedia versi lain