Text
Copycats : Mengasah Ketajaman Strategi bisnis dengan Meniru
Dari serangkaian isi buku yang menurutku menarik adalah strategi terbang dengan pesawat komersil yang harganya murah dan terjangkau.
Pada tahun 1996 di Kanada, WestJet dan JetBlue saling meniru kepada Southwest yang menerapkan strategi misalnya dengan hanya menggunakan pesawat dengan 1 tipe yaitu 737 meski tetap menyediakan layanan yang dapat dipesan dan dibeli seperi makanan, ruang tunggu dan layanan televisi.
Pada tahun 2005 di China, giliran Spring Airline, Eagle Airline dan Okay Airline dengan menerapkan ide yang sama. Lalu di Brazil ada Azul yang menerapkan strategi hingga harga karcis pesawat menyamai harga tiket bis.
Dibelahan bumi lainnya, yaitu di Inggris dan Irlandia ada Ryanair menerapkan prinsip mengenakan biaya tambahan pada layanan extra seperti penanganan bagasi, prioritas masuk ke pesawat, pemesanan kursi, pemesananan minuman, memperbanyak kursi penumpang dengan kursi penumpang yang tidak dapat dimiringkan, tidak ada penutup pada jendela pesawat, tidak ada saku di belakang kursi, sehingga dapat mempercepat waktu penerbangan balik dan pesawat tidak membutuhkan pembersihan.
Di asia, Tony Fernandes dengan AirAsia meniru model Ryanair tersebut ditambah dengan inovasi lainnya misalnya makanan dan minuman tidak disediakan selama di pesawat, transaksi transfer melalui rekening bank diberlakukan menggantikan kartu kredit. Sehingga AirAsia dapat menjaga pesawatnya tetap di udara selama 18.5 jam dalam 1 hari.
Tidak tersedia versi lain