Text
Kahlil Gibran : Kisah-Kisah Romantis
“…Setiap hati mendamba hati lain, hati yang bisa diajak untuk bersama-sama mereguk madu kehidupan dan menikmati kedamaian sekaligus melupakan penderitaan hidup…” (penggalan surat Kahlil Gibran kepada May Ziadah, 1-3 Desember 1923)
Siapa tidak mengenal Kahlil Gibran? Penyair dan pelukis ternama kelahiran Lebanon, 6 Januari 1883 ini telah banyak melahirkan puisi-puisi romantis, religius, dan sedikit dibumbui kritik sosial yang tetap humanis.
Jujur, secara pribadi saya kurang tertarik membaca puisi dibanding membaca karya sastra lain, seperti cerpen atau novel. Puisi bersifat personal, kadang hanya bisa dinikmati oleh penulisnya sendiri hingga orang lain sulit menangkap maknanya atau menikmati untaian katanya seperti kita menikmati pemandangan. Bagi orang yang memiliki jiwa seni tinggi mungkin mampu mengapresiasi dengan baik dan dapat menikmati keindahannya. Akan tetapi, bagi saya yang orang awan di dunia seni, terasa biasa-biasa saja.
Namun, berbeda nuansanya ketika saya membaca karya-karya Kahlil Gibran. Untaian kata-katanya begitu “dalam” sarat makna, membuatku terpesona hingga sampai di ujung kata. Ibarat minuman, nikmat hingga tetes terakhir. Ibarat makanan, nikmatnya hingga jilatan tangan menjadi licin.
P04040S | 813 OLE k. | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain