Text
Korban Tabrak Lari Hawa Nafsu Sendiri
Buku ini dihadirkan atas kegelisahan terhadap kondisi bangsa yang semrawut, khususnya masalah keagamaan, keIndonesiaan, kebudayaan, politik, dan sosial. Rumi mengatakan, "Ini semua bukan manusia, hanya wajah-wajah manusia yang mereka miliki, budak-budak perut, korban-korban hawa nafsu." Laik dikatakan, petinggi-petinggi, para politisi, dan pendukungnya adalah "korban tabrak lari hawa nafsunya sendiri". Mereka kehilangan kesadaran yang mabuk kekuasaan. Mereka tidak menyadari ada konsekuensi buruk dari perilaku tersebut, yakni "dis-nilai", "dis-order". "dis-harmonisasi", "dis-organisasi", dan "dis-integrasi". Namun, di sisi lain buku ini pun menghadirkan harapan. Penulis banyak berharap pada dunia pendidikan agar menanamkan nilai-nilai yang mulai terkikis tersebut, baik di pendidikan umum maupun pendidikan pesantren sebagi solusi kebangsaan.
Tidak tersedia versi lain